CARAPANDANG - Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di daerah terpencil, Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memperkenalkan sistem Awan Penggerak. Sistem ini dikembangkan berdasarkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan kemampuan operasi offline, dirancang khusus untuk mengatasi kendala akses di daerah 3T.
“Awan Penggerak ini bisa dimanfaatkan sebagai PMM, minimal lokal di sekolah atau sekolah terdekat sehingga ruang kolaborasi dapat terbangun dan berbagi,” ucap Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga dalam sambutannya pada pembukaan Workshop Pemanfaatan Awan Penggerak dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Guru Daerah Khusus/3T di Raja Ampat, Papua Barat pada 24 hingga 30 Juli 2023 lalu.
Awan Penggerak yang diperkenalkan ini merupakan sistem yang dikembangkan secara gotong royong antar beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kemendikbudristek dan juga direktorat terkait dalam rangka memberikan fleksibilitas sekaligus mendukung pendidik dan tenaga kependidikan di daerah khusus/3T dalam mendapatkan informasi utama dan terpercaya terkait Kurikulum Merdeka yang secara menyeluruh ada di PMM.
“Awan Penggerak ini merupakan turunan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang bersifat online tetapi dibuat offline dan fitur-fitur Awan Penggerak diusahakan sama persis dengan yang ada di PMM online”, jelas Kepala BGP Papua Barat, Tuning Supriyadi.