Beranda Kesehatan Anak yang Tumbuh dengan Orang Tua Bercerai Berisiko Alami Stroke

Anak yang Tumbuh dengan Orang Tua Bercerai Berisiko Alami Stroke

Perpisahan orang tua adalah peristiwa yang mengubah hidup anak, di mana mereka sering kali harus menghadapi situasi beracun, seperti menyaksikan orang tua terus-menerus bertengkar hingga menjadi pusat perselisihan dalam perebutan hak asuh.

0
Ilustrasi | Istimewa

"Sangat mengkhawatirkan bahwa orang dewasa yang lebih tua yang tumbuh dalam keluarga bercerai memiliki peluang 60 persen lebih tinggi terkena stroke, bahkan setelah mengecualikan mereka yang pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual saat kecil.

Besarnya hubungan antara perceraian orang tua dan stroke sebanding dengan faktor risiko stroke yang sudah dikenal, seperti jenis kelamin laki-laki dan diabetes," kata Penulis studi, Esme Fuller-Thomson.

Lingkungan perceraian sering kali sangat tidak stabil, menciptakan banyak stres. Stres kronis akibat gangguan keluarga dan proses perceraian yang panjang dapat menjadi beban yang luar biasa.

Stres memengaruhi sistem respons stres tubuh, terutama sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA), yang berperan penting dalam mengatur stres. Disregulasi pada sumbu HPA ini telah dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi.

Selain itu, anak-anak yang tumbuh di rumah tangga bercerai juga dapat mengembangkan masalah kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi dan gangguan tidur, yang semuanya dapat meningkatkan risiko stroke.

Perceraian adalah fase yang penuh gejolak, dan tantangannya sering kali terus berlanjut setelah itu. Studi ini menunjukkan bahwa hubungan antara tumbuh di lingkungan perceraian dan kesehatan di masa dewasa sangat jelas.

Anak-anak harus menjadi prioritas dalam situasi perceraian. Kesejahteraan mereka perlu dijaga untuk mengurangi dampak jangka panjang dari trauma akibat perceraian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkait
Berita Terkait