CARAPANDANG –  Pemerintah diharapkan mengajak para ilmuwan dalam membahas kebijakan-kebijakan yang akan dihadirkan kepada masyarakat. Tujuannya agar berkualitas efektif dan efisien serta tidak buang-buang anggaran.

Pernyataan tersebut dilontarkan Vice Rector of Research and Technology Transfer BINUS University, Juneman
Abraham. "Tidak hanya sekedar berorientasi pada project tetapi juga benar-benar dilandaskan oleh sains (ilmu, Red)," ujarnya, Sabtu (23/8/2025).

Menurut Abraham, dalam acara The 7th International Conference on Biospheric Harmony (ICOBAR) dan Forum Ilmiah Diaspora Indonesia (FIDI) ini para ilmuwqn sangat antusias. Dalam arti mereka sangat relevan mencoba untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi oleh dunia.

"Bukan hanya oleh Indonesia tetapi juga oleh kawasan ya seperti kawasan Asia Tenggara begitu ya. Mulai dari masalah tadi ketahanan energi, kemudian ketahanan budaya dan kondisi dunia yang saat ini terjadi peperangan serta seterusnya," kata dia.

Dia berharap kerjasama ini akan terus berlangsung, walau sebelumnya Diaspora juga bekerjasama dengan Kementerian Riset Dikti. Bahkan juga dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Kita berharap kegiatan ini berdampak itu satu kata kuncinya. Tidak hanya berhenti pada poster-poster atau berupa paper-paper publikasi tetapi, kita akan menyusun sebuah 'policy brief' (naskah kebijakan, Red) yang juga nanti akan kita sampaikan kepada Kementerian yang terkait," ucap Abraham.