Pemerintah pusat pada 2024 ini juga memberikan alokasi pupuk subsidi urea kepada Lampung sebanyak 204 ribu ton, pupuk subsidi jenis NPK sebanyak 185 ribu ton, dan alokasi untuk NPK Formula khusus sebanyak 3.500 ton. Ini dilakukan guna meningkatkan produktivitas pertanian di provinsi berpenduduk 9,17 juta jiwa tersebut.
Untuk 2024 ini, Provinsi Lampung menargetkan areal tanam padi seluas 630 ribu ha dan jagung seluas 466 ribu ha. Dengan adanya pemenuhan pupuk subsidi ini diharapkan target tanam tersebut dapat tercapai. Sebab, hal itu dapat memangkas biaya tanam padi, meningkatkan produksi, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.
Petani asal Lampung Timur bernama Nuswantoro berharap provinsinya dapat memeratakan akses serta pemenuhan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan kepada seluruh petani. Ia mengakui meski mendapatkan jatah pupuk bersubsidi, namun jumlahnya masih terbatas.
Melansir data BPS Lampung, pada 2023 lalu, luas panen padi diperkirakan sebesar 532.770 ha. Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 14.520 ha atau 2,80 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 518.260 ha. Nilai produksi padi sekitar 2,73 juta ton gabah kering giling (GKG), naik sebanyak 40.620 ton GKG atau 1,51 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 2,69 juta ton GKG.